
Orientasi CPNS BRMP Sulbar: Perkuat Pemahaman Teknis GAP Padi
MAMUJU- Memasuki hari keenam masa orientasi, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Barat mendapatkan pembekalan penting terkait praktik perbenihan padi hibrida. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan program kerja BRMP Sulbar sekaligus memperkuat pemahaman teknis CPNS mengenai Good Agricultural Practices (GAP) dalam produksi benih. Dalam sesi ini, peserta diberikan wawasan mendalam mengenai prinsip-prinsip produksi benih padi hibrida yang menuntut ketelitian tinggi serta penerapan GAP untuk menjaga kualitas, kemurnian genetik, dan produktivitas benih.
Pembekalan materi mencakup lima tahapan utama dalam produksi benih padi hibrida, yang dimulai dari tahap Pra-Tanam, yang meliputi seleksi benih sumber dan persiapan lahan. Selanjutnya, tahap Penanaman, yang menekankan pentingnya waktu tanam yang tepat serta metode tanam yang sesuai. Tahap Pemeliharaan Tanaman mengedepankan pengelolaan terpadu, seperti pengendalian hama, pemupukan berimbang, pengelolaan air, dan rouging untuk menjaga kemurnian varietas. Pada tahap Panen dan Pasca-Panen, fokus utama adalah waktu panen yang optimal serta penanganan pasca-panen, mulai dari perontokan, pengeringan, pembersihan, hingga pengujian mutu dan penyimpanan benih. Terakhir, aspek Pendukung Lainnya mencakup pencatatan kegiatan lapang, pengawasan mutu, serta sertifikasi benih guna memastikan standar produksi yang tinggi.
Materi ini disampaikan langsung oleh Ketua Tim Teknis BRMP Sulbar, Ir. Marthen P. Sirappa, M.Si, yang juga merupakan Penyuluh Pertanian Ahli Utama dengan pengalaman luas dalam pengelolaan program perbenihan di Sulawesi Barat. Ia didampingi oleh Muhammad Yusuf, A.Md, yang bertindak sebagai moderator dalam sesi ini. Para CPNS diberikan kesempatan untuk berdiskusi secara langsung mengenai tantangan di lapangan yang kerap dihadapi dalam proses produksi benih, sehingga mereka dapat memahami secara lebih mendalam aspek teknis dan operasional di bidang perbenihan.
Dalam diskusi, pemateri menekankan bahwa keberhasilan produksi benih sangat bergantung pada penerapan standar teknis yang ketat sejak tahap awal hingga pasca-panen. Ia berharap melalui orientasi ini, para CPNS tidak hanya memahami tugas administratif mereka, tetapi juga memiliki wawasan teknis yang memadai untuk mendukung kegiatan teknis di lapangan. Dengan pemahaman yang kuat mengenai GAP dan standar produksi, mereka diharapkan mampu berperan aktif dalam pengembangan sektor perbenihan strategis di Indonesia.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen BRMP Sulawesi Barat dalam membentuk ASN yang profesional, memiliki kompetensi teknis tinggi, serta responsif terhadap tantangan pembangunan pertanian. Dengan pembekalan ini, diharapkan para CPNS dapat berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan kualitas produksi benih padi hibrida, yang menjadi salah satu elemen krusial dalam ketahanan pangan nasional.